Senin, 12 Maret 2018

Semakin Banyak Membuat Kesalahan = Semakin Baik

"KITA DILAHIRKAN UNTUK SUKSES, TETAPI DIKONDISIKAN UNTUK GAGAL"
(diambil dari buku Born To Be A Genius karya Adi W Gunawan)


"Ayo, Nak. Ayo, sini. Ayo berdiri . . . . . ya, pintar. Ayo jalan . . . . . satu . . . . . dua . . . . . oops (anak Anda jatuh). Nggak apa-apa. . . . . . Pintar. Ayo berdiri lagi. Ya . . . . . maju sini . . . . . wah, anak mama ini hebat!"

Ini adalah potongan dari kalimat yang biasa kita gunakan saat kita mengajar anak kita berjalan. Tidak pernah saya menemukan orangtua atau siapa saja yang akan memaki atau memarahi anaknya ketika anaknya jatuh saat sedang belajar berjalan. "Bodoh. Goblok. Begitu saja tidak bisa. Memang dasar anak blo'on. Sudah, nggak usah belajar jalan. Percuma saja ngajari kamu. Jatuh terus dan nggak bisa terus!" Tentu Anda akan mengatakan, "Mana ada orangtua yang seperti itu. Kalau ada, maka orangtua itu perlu dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena agak gila."

Mengapa anak kita dapat belajar dengan begitu cepat dan seakan-akan tidak perlu mengeluarkan daya upaya khusus untuk menyerap semua informasi? Proses belajar berjalan demikian alami dan mudah. Mengapa ini bisa terjadi? Ini semua karena anak belajar dalam suasana yang sangat kondusif. Suasana yang dipenuhi dengan ekspektasi atau pengharapan positif. Ada perasaan didukung dan dicintai tanpa syarat. Kesalahan tidak dipandang sebagai suatu hal yang memalukan tetapi dimengerti sebagai suatu bagian dari keseluruhan proses, dan mereka diterima apa adanya sesuai dengan kecepatan belajar mereka.

Ingatkah Anda sewaktu Anda pertama kali belajar naik sepeda? Berapa kali Anda jatuh-bangun untuk bisa menguasai keseimbangan? Saat Anda jatuh untuk pertama kalinya, apakah Anda langsung berhenti? Walaupun Anda jatuh berkali-kali dan mengalami luka di lutut atau kaki, mengapa Anda terus mencoba? Mungkin Anda pernah mengalami jatuh ke got karena Anda masih belum bisa mengendalikan jalannya sepeda, tapi mengapa masih Anda teruskan? Ini semua karena kebahagiaan yang Anda rasakan saat Anda belajar mengendarai sepeda. Jatuh-bangun tidaklah dipandang sebagai suatu kegagalan, tetapi lebih sebagai suatu harga yang harus dibayar untuk akhirnya bisa menikmati kemampuan bersepeda.

Skenario ini berubah total saat anak masuk ke sekolah. Bila sekarang ini kita masuk ke suatu ruangan kelas, maka yang kita lihat adalah wajah-wajah yang bosan dan takut. Murid merasa bosan karena pemikiran yang kreatif dan rasa haus akan ilmu pengetahuan, semangat dan kebahagiaan yang seharusnya ada dalam setiap proses belajar, kini telah hilang. Ditambah lagi dengan tuntutan agar semua murid selalu bisa memberikan jawaban yang benar. Bila mereka membuat kesalahan, maka mereka akan mendapat hukuman. Murid atau anak kita tidak dimotivasi oleh rasa senang untuk belajar, tetapi lebih didorong oleh rasa takut untuk berbuat salah.

Sering kali kita menemukan diri kita tidak berani menjawab suatu pertanyaan bukan karena kita tidak tahu jawabannya, tetapi lebih karena didorong oleh rasa takut kalau jawaban kita salah. Kita khawatir kalau sampai jawaban kita salah maka kita akan terlihat bodoh dan ditertawakan orang lain.

Jumat, 23 Februari 2018

Kecerdasan Sosial


Kecerdasan sosial mungkin merupakan yang terpenting di antara semuanya. Kecerdasan ini menyangkut kapasitas bawaan otak untuk "akur" dengan semua manusia lain dan otak lain di sekitarnya, baik perorangan, kelompok kecil, kelompok besar, atau berbagai jenis kelompok pendengar.

Ini merupakan sebuah kecerdasan yang dapat berkembang secara dramatis seiring dengan bertambahnya usia, dan kecerdasan ini menggabungkan semua kecerdasan majemuk lainnya. Ketiadaan kecerdasan ini dapat menimbulkan kesepian dan keputusasaan; memilikinya secara berlimpah akan menuntun seseorang pada kesuksesan yang tiada bandingnya.

Orang yang kecerdasan sosialnya sangat berkembang senang berada dalam situasi yang penuh dengan keanekaragaman karakter manusia, dan peka terhadap berbagai tipe kepribadian. Ini merupakan sebuah kecerdasan dan kemampuan yang khususnya dapat diuji dengan pengembangan dan pelatihan.

Hal-hal yang harus orangtua lakukan :
1. 

2. 

Hal ini dapat dilakukan secara bertahap melewati periode waktu yang panjang tanpa terasa sebagai beban. Mainkanlah permainan di mana Anda dan anak membayangkan seperti apa rasanya menjadi orang kaya, orang miskin, laba-laba, burung camar, orang sehat, orang sakit, juara dunia, dan sebagainya. Hal ini akan semakin mendorong anak untuk berempati, dan karenya memahami orang lain dengan lebih baik. Pada saat bersamaan, permainan-permainan semacam itu juga sangat meningkatkan kecerdasan kreatif anak, dengan mengajarkan anak keterampilan berkreasi dari berbagai perspektif yang semuanya penting.

3. 

Sebagiamana dikatakan Shakespeare bahwa "dunia ini adalah panggung sandiwara. . .", penting sekali bagi pikiran berkembang anak untuk melihat beraneka ragam dan sebanyak mungkin pemain sandiwara itu.

4. 

Hal ini memberikan sebuah kesempatan yang baik untuk menumbuhkan kemampuannya dalam memiliki pengertian terhadap keadaan orang lain, dan jelas menyebabkan bertambahnya rasa percaya diri.
Bentuklah sebuah kelompok drama tidak resmi untuk anak dan teman-temannya. Mintalah bantuan dari para orangtua lainnya untuk mengadakan pementasan singkat, dimana penulisan naskah, juga pembuatan dekor dan kostum sederhana dilakukan semuanya oleh anak-anak. Pada saat pertunjukan diselenggarakan, kenakanlah karcis masuk dengan harga murah yang hasilnya akan disumbangkan untuk berbagai peristiwa yang dipilih sendiri oleh anak-anak. Anda juga dapat mencoba merekam, menyalin atau menggambar pertunjukan tersebut.

Kecerdasan Personal

Kecerdasan ini menyangkut hubungan yang dalam dan rumit dari pribadi seseorang dengan dirinya sendiri. Hubungan ini berkisar mulai dari memiliki "oranglain" sebagai musuh terburuk seseorang, dan kritikus yang mengecam terus menerus, sampai pada memiliki "orang lain" sebagai sahabat terbaik, dan pendamping seumur hidup.

Perkembangan dari kecerdasan personal secara kompleks berhubungan dengan empat makanan bagi otak (lihat pada gambar dibawah). Bila ketiadaan unsur-unsur tersebut semakin meningkat, sikap tidak percaya diri, penyangkalan diri, dan kebencian pada diri sendiri juga semakin meningkat. Bila unsur-unsur tersebut semakin terpenuhi, rasa percaya dri, pemenuhan diri sendiri, dan cinta diri akan semakin tercapai --- keadaan yang memiliki kecerdasan individu yang tinggi.

Hal-hal yang harus orangtua lakukan :
1.

2. 

Kamis, 22 Februari 2018

Kecerdasan Kreatif


Jika IQ cenderung berfokus pada proses berpikir yang lebih analitis dan logis, kecerdasan kreatif mengacu pada proses berpikir yang lebih asosiatif, radial, dan penuh kebebasan yang mengarahkan otaknya menuju sebuah area pemikiran dan ekspresi baru.

Kecerdasan ini setidaknya sama pentingnya dengan IQ yang berorientasi pada perubahan dan berbasis informasi / pemikiran.

Hal-hal yang harus orangtua lakukan :



Kecerdasan Tubuh / Kinestesis


Ini adalah kecerdasan penting yang vital bagi anak yang sedang tumbuh, dan menyangkut kemampuan tubuh untuk berhubungan, baik dengan diri sendiri maupun dengan dunia sekitarnya, dengan cara yang anggun dan seimbang. Kecerdasan ini menyangkut kemampuan untuk merespons berbagai kecepatan, dari yang sangat lambat sampai ke yang sangat cepat, kemampuan untuk mewaspadai posisi tubuh dalam ruang berkaitan dengan objek-objek lain dalam ruang tersebut secara konstan, kemampuan untuk menentukan jarak fisik dengan objek terbang semacam bola, dan juga menilai kondisi kekuatan otot, fleksibilitas fisik, dan  stamina jantung.

Sayangnya, di abad kedua puluh kita "tersesat" karena adanya asumsi yang meluas bahwa kecerdasan fisik berhubungan dengan ketidakcerdasan otak.

Sungguh membahagiakan, kita sekarang, tahu bahwa kebalikannyalah yang benar, dan seperti dugaan Anda, juga disadari oleh bangsa Romawi : Mens sana in corpore sano (di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Perkembangan kecerdasan fisik anak berjalan bahu-membahu ( tubuh-dengan-otak) secara proporsional dengan perkembangan semua bentuk kecerdasan lainnya. Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang harus benar-benar dipuji sekaligus dihargai.

Hal-hal yang harus orangtua lakukan:
1. 

2.

3. 

4. 

Kecerdasan Sensual


Kecerdasan ini meliputi lima indra utama : penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba. Semua itu sebaiknya jangan dianggap sebagai satu kesatuan, tapi lima kecerdasan terpisah.

Sebelum Anda lanjut membaca, patut diperhatikan bahwa para pemikir dan penghafal sejarah telah betul-betul mengembangkan kecerdasan sensoris yang mereka gunakan dengan tepat dan tak berbatas pada bidang yang diminati dan dipilih. Keduanya juga cenderung "membaurkan" indra-indranya, melihat suara sebagai bentuk dan perasaan, "mengecap" warna, dan "melihat" suara. Keahlian ini dinamakan "sinestesia", artinya kemampuan untuk mencampur indra. Anak Anda akan melakukan hal ini secara alamiah. Doronglah kemampuan ini.


Hal-hal yang harus orangtua lakukan:
1.

2.

3.

Kecerdasan Teknis/Spasial

Kecerdasan teknis/spasial membuat anak mampu mengarungi tiga dimensi yang ajaib dan penuh misteri. Kecerdasan ini dapat berkisar dari pengamatan terhadap hubungan-hubungan dalam dunia mikrokosmis, sampai kepada lebih banyak lagi "daerah lokal" yang dimiliki seorang pelukis, pemahat patung, arsitek, ahli bedah, ahli teknik mesin, sampai kepada daerah sangat luas seperti yang dijelajahi oleh para pelaut, pilot, atau astronom. Kebanyakan olah otak melibatkan kecerdasan ini sampai ke tingkat tinggi.
Sama seperti semua kecerdasan lainnya, kecerdasan teknik/spasial dapat dikembangkan dan ditambah. Jika kecerdasan ini (seluruh minat dan profesi yang telah disebutkan diatas) disertakan dalam bidang lainnya seperti geometri, kartografi, meteorologi, dan semua bentuk lain dalam bidang teknik, hal ini akan menjadi lebih menarik bagi otak berkembang anak dan kelihatannya lebih merangsang otak untuk melakukan studi dan aktivitas lebih lanjut.
Hal-hal yang sebaiknya orangtua lakukan :
1.

2. 


Dari pada membeli mainan-mainan mahal, aturlah tukar menukar mainan dengan keluarga-keluarga lain. Atau jika para kerabat menanyakan hadiah apa yang diinginkan anak, manfaatkan peluang tersebut untuk memperoleh apa yang benar-benar dibutuhkan anak Anda. Sebagai alternatifnya, manfaatkan objek dan benda-benda di sekitar rumah untuk Anda dan anak Anda buat jadi mainan.

Apapun yang Anda dan anak buat bersama-sama adalah tindakan kreatif yang merupakan hal penting. Jika Anda, sebagai orangtua melatih daya kreativitas Anda sendiri, anak akan menjadi kreatif pula. Kalian akan menciptakan sebuah spiral kreativitas bersama-sama

3.

4. 

Rabu, 21 Februari 2018

Kecerdasan Numeris / Logis

Kecerdasan ini mengacu pada kemampuan otak yang sedang berkembang untuk bermain-main dengan urutan angka, mulai dari tingkat yang lebih sederhana yaitu mengurutkan angka satu sampai jutaan, ke tingkat menengah untuk memahami fungsi-fungsi dasar ari penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, ke dalam bidang-bidang yang lebih kompleks dari matematika pada tingkat yang lebih tinggi, dan yang termasuk penting untuk ujian kecerdasan, yaitu kemampuan untuk memahami berbagai hubungan antar angka yang terdapat pada jenis soal "lengkapilah deret berikut ini: 2,4,6,...,10,12,14".
Kecerdasan ini, seperti halnya kecerdasan verbal, dapat diubah secara signifikan melalui latihan. Ini jelas merupakan sebuah keahlian hidup yang penting, dan dapat menambah kinerja dan posisi seseorang dalam berbagai situasi mulai dari berbelanja, menjalani pendidikan yang lebih tinggi, dn meraih kesuksesan dalam profesi apapun.

Hal-hal yang sebaiknya Orangtua lakukan:
1.



2. 



Kecerdasan Verbal

Kecerdasan ini adalah sebagian besar dari tes Intelligence Quotient (IQ) standar. Ini mengacu pada kemampuan anak untuk mengetahui arti kata, dan seiring dengan berjalannya waktu, mengulangi kata-kata tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan, untuk mengerti struktur kata yang lebih kompleks meliputi frasa, kalimat, paragraf, dan isi seluruh buku, dan untuk memahami bentuk-bentuk yang semakin kompleks dari hubungan verbal semacam : "anjing berpadanan dengan kucing sedangkan anak anjing berpadanan dengan . . . . . ."
Kecerdasan ini tidaklah statis, seperti yang telah disalahartikakn selama ini; kecerdasan ini sangat fleksibel dan dapat meningkat atau berkurang di sepanjang awal kehidupan maupun selanjutnya. Tentu saja kecerdasan ini meliputi luas dan cakupan kosakata seseorang.

Hal-hal yang perlu Orangtua lakukan:

1.
 Anda dapat memulainya ketika anak baru lahir, dengan berbicara dan bernyanyi untuknya. Jangan berasumsi bahwa dia tidak dapat memahami Anda hanya karena dia belum dapat berbicara. Baginya kata-kata adalah komunikasi dengan Anda dan pada saat usianya mencapai kira-kira dua bulan, dia akan mengeluarkan suara-suara atas kehendaknya sendiri yang nanti akan berubah menjadi kata-kata
2.
Kegiatan ini segera menjadi babak baru dalam hari-hari Anda, berubah menjadi acara dongeng pengantar tidur, dan akhirnya berubah menjadi waktu membaca pribadi ketika si anak lebih dewasa. Dengan berjalannya waktu, gambar-gambar dalam buku menjadi berkurang pentingnya dan si anak akan menciptakan sendiri "gambar-gambar" dalam mata pikirannya.

Kecerdasan Majemuk

Pada dasarnya setiap bayi dilahirkan ke dunia dengan barisan kecerdasan yang menanti untuk dikembangkan. Tidak ada satu pun yang lebih cerdas daripada yang lain. Semuanya sama cerdas. Hanya mereka mempunyai kecerdasan di bidang yang berbeda. Dan kecerdasan ini sama berharga dan sama uniknya.

Lalu apa saja macam-macam kecerdasan itu:
1. Kecerdasan Verbal
2. Kecerdasan Numeris / Logis
3. Kecerdasan Teknis / Spasial
4. Kecerdasan Sensual
5. Kecerdasan Tubuh / Kinestesis
6. Kecerdasan Kreatif
7. Kecerdasan Personal
8. Kecerdasan Sosial

Senin, 05 Februari 2018

Bagaimana Cara Memperkenalkan Anak Pada Sekolah Untuk Pertama Kalinya,?

Hari pertama sekolah bisa jadi membuat anak merasa cemas dan takut atau bahkan membuatnya menangis. Untuk itu, di samping mencari sekolah yang tepat dan menyenangkan buat anak, Anda juga perlu menjelaskan apa itu sekolah, mengapa harus bersekolah, ada apa saja di sekolah, siapa itu guru, tentang pelajarannya, teman-temannya dan lain sebagainya. Jelaskan secara terbuka tanpa membohonginya.
Misalnya, Anda memperkenalkan sekolah kepada anak dengan cara bermain peran. Dalam hal ini, Anda bisa berpura-pura menjadi seorang guru dan anak Anda menjadi muridnya. Selain itu, ajak anak Anda pergi ke sekolahnya beberapa hari sebelum ia benar-benar bersekolah sambil menceritakan hal-hal seru yang akan dialaminya di sekolah. Dengan cara ini, anak diharapkan tidak lagi merasa kaget dan kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan teman baru, atau pun gurunya.

Pada Usia Berapakah Anak Boleh Diperkenalkan dengan sekolah..?

Umumnya, usia yang paling pas untuk anak mulai sekolah adalah setelah kemampuan afektif, motorik, dan psikomotoriknya mulai muncul, meski cuma sedikit. Untuk itu Anda harus paham terlebih dahulu inti dari bersekolah. Inti dari bersekolah adalah untuk mengembangkan kemampuan sosial, lebih spesifiknya hidup bersosialisasi.

Pertanyaannya kemudian, sekolah seperti apa yang bagus untuk anak Anda?

Jawabannya adalah sekolah yang akan membuat anak Anda belajar dengan nyaman dan selalu termotivasi untuk mengetahui sesuatu. Lalu, bagaimana caranya untuk mendapatkan informasi sekolah semacam itu? Anda tidak perlu menemui dan melakukan wawancara dengan duru atau kepala sekolah yang bersangkutan. Yang perlu Anda lakukan adalah menjadi investigator dengan target siswa dari sekolah yang bersangkutan. Yang bisa menilai sekolah telah berhasil mendidik dengan baik, hanyalah siswa yang bersekolah di sekolah tersebut. Selain itu, Anda juga bisa mengorek informasi dari orangtua yang anaknya bersekolah di sekolah tersebut. Tanyakan kepada mereka bagaimana perubahan sikap dan perilaku anaknya selama bersekolah di sana.

Selain itu, Anda juga harus memperhatikan kebutuhan psikologis mendasar anak dan perhatikan pula tahapan perkembangannya, misalnya kebutuhan untuk merasa mampu. Apakah sekolah tersebut bisa memberikan kesempatan bagi anak untuk menampilkan kebiasaannya, atau apakah sekolah memberi kesempatan kepada anak untuk mengikuti kompetisi meskipun ia tidak berprestasi? Selanjutnya, carilah sekolah yang bisa memenuhi kebutuhan unik atau individual anak. Sekolah yang seperti ini biasanya akan menerapakan metode pengajaran yang berbeda pada masing-masing anak. Misalnya, sekolah akan memberikan tugas yang lebih sulit untuk anak yang sudah lebih advance atau menerangkan dengan menggunakan alat bantu gambar untuk anak yang memiliki gaya belajar visual

Anak Usia Balita Masuk Playgroup, Perlukah,?







Sebenarnya, sekolah terbaik itu tidak ada. Yang ada adalah sekolah yang paling tepat untuk balita. Selain itu, memilih sekolah juga harus disesuiakan dengan karakter anak. Jika anak Anda aktif, ada baiknya bersekolah di sekolah yang memiliki halaman yang luas dengan kurikulum yang memungkinkan si balita punya berbagai kegiatan aktif. Sementara untuk anak yang cenderung pemalu, sebaiknya pilih sekolah yang jumlah muridnya sedikit atau dengan guru yang berhasil mengenalkan anak kepada beberapa teman yang minatnya sama.

Jangan sekali-kali tergiur oleh nama besar playgroupnya, misalnya lisensi dari luar negeri. Namun, lihatlah siapa yang mengajar. Apakah para pengajarnya mendapat pelatihan yang memadai? Pasalnya, ada sebagian guru playgroup yang  mengajar tanpa hati, tidak menggunakan bahasa anak, dan menuntut anak secara berlebihan.

Pada intinya,

Selasa, 23 Januari 2018

Sekolah Alam VS Sekolah Konvensional

Biasanya setelah orangtua mulai mengetahui karakter dan potensi anak berdasarkan hasil Analisa Sidik Jari, pertanyaan yang sering muncul adalah pemilihan sekolah yang tepat bagi sang buah hati.

Dalam bukunya yang berjudul Brain Child, Tony Buzan pernah membahas hal ini :
"Haruskah kita membiarkan anak-anak kita lebih banyak bermain dan mengirim
mereka ke sekolah yang mengutamakan waktu bermain, atau haruskah kita
membatasi waktu bermain dan mengirim mereka ke sekolah yang memusatkan
perhatian pada aspek-aspek pembelajaran yang dianggap 'lebih penting’,
mendorong mereka untuk memperoleh nilai dan hasil ujian akademis yang
tinggi?"

Pertanyaan ini semakin banyak diajukan oleh para orangtua yang bingung,
terjebak dalam apa yang nampaknya menjadi situasi serbasalah, antara intuisi
samar-samar bahwa bermain bagaimanapun bermanfaat, dan kesadaran
sungguh-sungguh bahwa keberhasilan akademis mempunyai korelasi dengan
keberhasilan di "dunia luar".

Sebagaimana halnya argumen tentang IQ versus kreativitas, Alam versus
Asuhan, dan kemampuan menggunakan tangan kiri versus tangan kanan,
kekurangan argumen ini terletak pada dikotomi "ini atau itu", dan kegagalan
untuk menyadari bahwa justru dengan melakukan dua hal sekaligus kita sering
sekali membutuhkan lebih sedikit waktu dan menjadi lebih produktif daripada
melakukan hanya salah satu dari keduanya.

Intuisi dan akal sehat para orangtua selalu mendukung kegiatan bermain
Untunglah sekarang semakin banyak penelitian yang membuktikan kebijaksanaan
kultural tersebut.

Para peneliti di Baylor College of Medicine di Houston, Texas, telah melaporkan
bahwa keberadaan mainan pada masa bayi telah dikaitkan dengan perkembangan IQ anak di usia tiga tahun. Di samping itu Penelitian Baylor melaporkan bahwa otak anak-anak yang tidak bermain berkembang 20 sampai 30 persen lebih kecil daripada rekan-rekan mereka yang lebih banyak bermain. Penelitian ini ditunjang oleh Dr.Glenn Doman dan Dr. Kathleen Alfano, seorang Psikolog Anak dan Bermain, yang menunjukkan pokok penemuannya dengan memperlihatkan hasil pemindaian otak dari anak normal dan anak telantar (responden anak-anak telantar ini diambil dari berbagai panti asuhan di Roma tempat anak-anak yang menjadi korban peperangan ditinggalkan duduk sendirian sepanjang hari, sering kali dalam keadaan terikat di ranjang lipat mereka). Pada hasil pemindaian anak-anak ini, Dr. Alfano memperlihatkan adanya jalur susunan saraf berwarna cerah pada anak-anak yang normal, dan sejumlah bintik kecil gelap yang tampak jelas secara dominan pada hasil pemindaian anak-anak telantar.

Penelitian Dr. Alfano juga telah menunjukkan bahwa anak yang lebih banyak ber-
main dengan banyak gerakan, menjadi lebih gembira, pekerjaan sekolah mereka lebih berhasil, dan lebih mampu mengembangkan keterampilan yang kelak mereka butuhkan dalam hidup.


Penelitiannya menunjukkan pernyataan yang keliru dari kedua pendapat yang menjadi pertanyaan di pembahasan ini. Jawabannya adalah: BERMAIN SEKALIGUS BELAJAR. Penelitian Dr.Alfano juga telah memberikan hasil akhir positif yang sama dengan penelitian Dr.Doman, terutama yang menyangkut vitanya gerakan bayi dalam perkembangannya. Dia telah menunjukkan bahwa gerakan sangatlah penting untuk dijadikan salah satu elemen dalam permainan karena gerakan berasal dari bagian otak, sama dengan aspek-aspek pembelajaran lain yang juga berasal dari otak. Dengan demikian, hasil penelitian ini memperlihatkan dukungan langsung terhadap gagasan yang menyatakan aktivitas fisik merupakan hal penting dalam merangsang kemampuan mental (lagi-lagi mens sana in corpore sano). Penelitian-penelitiannya menunjukkan sebuah contoh mengejutkan dari seorang anak yang sedang belajar membaca dan mendapatkan kesulitan dalam menghubungkan kata-kata dengan huruf awalnya. Anak ini diberikan latihan gerakan seperti yang direkomendasikan oleh Dr. Doman. Hasilnya adalah perkembangan yang sangat berarti dalam kemampuan anak untuk menghubungkan (A) dengan apel, (B) dengan bayi, (C) dengan cilik.

Rabu, 10 Januari 2018

Mengenal Tipe Kepribadian Melankolis

Orang melankolis (tipe yang sempurna/perfectionis) adalah orang yang serius dan tertutup, namun cerdas dan sangat kritis dalam berpikir. Mereka memahami sesuatu setahap demi setahap. Mereka mampu menganalisis suatu keadaan dengan jauh lebih baik karena memiliki kemampuan luar biasa dalam "melihat di balik layar" dan memahami apa yang sesungguhnya sedang terjadi.

Mereka adalah individu yang cakap. Mereka meneliti fakta-fakta dan mengikutinya dengan sangat hati-hati. Mereka melakukan perencanaan dan mengikuti rencana itu. Moto mereka adalah: "Rencanakan kerja Anda. Kerjakan rencana Anda."

Selain hati-hati, mereka orang yang teliti, suka curiga dan penuh perhitungan dalam segala hal yang mereka lakukan. Bahkan, bila Anda memberikan pujian yang tulus pun mereka tetap akan berpikir bahwa Anda pasti mempunyai maksud tersembunyi dibalik pujian Anda tadi.

Orang melankolis senang dengan detail. Mereka menyukai data, fakta, angka-angka dan grafik. Apalagi yang berhubungan dengan angka, mereka sangat menyenanginya. Mereka akan menghitung untung-rugi dengan ketelitian yang sangat tinggi.

Mereka juga akan sangat banyak bertanya, bukan untuk menyelidiki Anda, tetapi lebih disebakan oleh dorongan untuk bisa mendapatkan lebih banyak lagi data dari Anda.

Hal yang disukai dan tidak disukai tipe melankolis:
-Suka ide dan saran yang praktis
-Ingin mengetahui secara tepat hal apa yang sebenarnya diharapkan dari dirinya
-Tidak suka keadaan yang berantakan
-Suka menyelesaikan apa yang telah dimulai
-Suka rutinitas yang berlanjut
-Tidak suka konflik
-Suka hal teknis yang menuntut pemikiran dan perencanaan
-Sering khawatir
-Suka tugas yang khusus
-Suka perintah yang jelas

Tips berkomunikas dengan tipe melankolis:
-Ungkapkan sisi pro dan kontra secara seimbang
-Berlaku spesifik/pasti mengenai perjanjian
-Berpikir dengan pola menjawab pertanyaan “MENGAPA?”
-Berikan data yang jelas dan akurat
-Hindari kejutan-kejutan
-Tunjukan bagaimana mereka bisa mengerjakan
-Antisipasi pertanyaan mereka dan siapkan jawaban yang berbobot
-Berlaku sabar dan berbicara dengan lambat saat memberikan hal yang bersifat mendetail
-Memikirkan kembali pemikiran Anda secara jelas

Sumber : buku "Born to Be a Genius - Adi W Gunawan"

Mengenal Tipe Kepribadian Phlegmatis

Orang phlegmatis (tipe yang cinta damai) adalah tipe orang yang paling menyenangkan untuk dijadikan kawan.

Mereka orang yang manis, tidak mendesak, dan tidak suka memerintah.Mereka mempunyai sifat pemalu dan tidak suka menonjolkan diri. Mereka menyukai keramaian atau sosialisasi sejauh itu tidak berpusat pada diri mereka.

Orang phlegmatis adalah orang yang sopan dan mempunyai aturan yang baik dalam pergaulan. Orang phlegmatis tidak suka konflik dan pertentangan. Dalam setiap perbedaan pendapat mereka adalah penengah yang baik karena tidak mudah tersinggung.

Dalam mengerjakan suatu pekerjaan, orang phlegmatis hanya bisa mengerjakan satu hal dalam satu waktu tertentu. Mereka mampu dan senang mengerjakan pekerjaan yang bersifat monoton dan berulang serta tidak banyak variasi.

Orang plegmatis cenderung tertutup dan mereka adalah orang yang sangat baik dalam menyimpan suatu rahasia.Selain itu orang phlegmatis pun sangat baik dalam menerima perintah. Satu hal yang sangat sulit dilakukan oleh mereka adalah berkata "tidak". Mereka memiliki sifat menyerah dan suka menyenangkan orang lain.

Orang phlegmatis bersifat sentimental. Mereka biasanya akan menyimpan surat-surat lama, foto kenangan dan buku-buku lama. Semua ini berguna untuk mengenang kembali masa-masa lalu mereka yang menyenangkan dan penuh arti.

Orang phlegmatis mempunyai kebutuhan mendasar berupa penghargaan dan penerimaan. Mereka akan sangat bahagia bila kedua kebutuhan ini bisa mereka dapatkan. Mereka juga tidak banyak menuntut sehingga mereka dapat menerima hidup apa adanya. Orang phlegmatis adalah orang yang tenang dan bahagia hidupnya.

Orang phlegmatis bisa sangat plinplan. Saat Anda mengajukan satu pertanyaan, mereka biasanya akan memberikan dua atau tiga jawaban. Mereka tidak senang membuat kesalahan, dan mereka juga tidak ingin menimbulkan ketidakharmonisan. Mereka akan memberikan jawaban yang mereka pikir ingin Anda dengar. Jadi saat seorang phlegmatis bersikap agak plinplan, maka bersabarlah. Ajukan lagi pertanyaannya dengan penuh kesabaran dan rasa cinta kasih. Pasti mereka akan memberikan jawaban sesuai dengan kehendak mereka. Jika mereka tidak tahu bagaimana pilihan mereka akan mempengaruhi orang lain, maka mereka akan "membeku" dan berusaha menunda membuat keputusan.

Hal yang disukai dan tidak disuka tipe phlegmatis:
-Suka kerja kelompok dan kerja sama
-Suka hal pasti
-Suka mengerjakan satu hal dalam satu waktu
-Suka tetap berpegang pada hal/cara yang diketahuinya bisa berhasil
-Tidak suka pertentangan
-Suka keadaan yang stabil dan tidak berubah/status quo
-Suka hal yang praktis – semakin praktis semakin baik
-Tidak suka perdebatan
-Tidak suka perubahan mendadak
-Suka mengetahui terlebih dahulu apa yang akan terjadi di depan

Tips berkomunikas dengan tipe phlegmatis:
-Berlaku menyetujui dan jangan bersikap mendesak
-Tunjukan minat secara tulus
-Berpikir dengan pola menjawab pertanyaan “BAGAIMANA?”
-Tunjukan kesabaran
-Jelas dan tunjukkan hal yang bersifat detail secara perlahan-lahan
-Berikan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
-Jelaskan sumbangan dan pelayanan berharga yang bisa anak berikan
-Berikan tindak lanjut dan dukungan secara penuh
-Tunjukkan keuntungan dari tindakan mereka

Sumber : buku "Born to Be a Genius - Adi W Gunawan"

Mengenal Tipe Kepribadian Sanguin

Orang sanguin (tipe yang populer) dikenal ramah dan sangat suka berbicara. Mereka bisa berbicara kepada siapa saja dengan menggunakan topik apa saja. Mereka penuh inspirasi dan juga sangat akif. Dengan kemampuan bicara yang prima, orang sanguin dapat mempengaruhi orang lain untuk percaya pada apa yang mereka katakan. Mereka bisa menjadi pembicara yang hebat dan sekaligus motivator yang menyenangkan.

Sikap mereka cenderung optimis. Selain pintar mempengaruhi oranglain, orang sanguin ternyata juga mudah dipengaruhi dan cenderung menjadi pengikut. Mereka memiliki dorongan yang sangat besar agar semua orang menyukai mereka, sehingga mereka mau melakukan apa saja untuk menyenangkan hati orang lain.

Mereka senang menjadi pusat perhatian dan menyukai pujian. Mereka sangat takut kehilangan popularitas atau kehilangan kawan. Akibatnya, orang sanguin sangat rawan akan godaan atau cobaan. Mereka akan melakukan hal-hal yang mungkin bertentangan dengan nilai yang mereka pegang demi popularitas atau agar tidak kehilangan kawan.

Orang sanguin adalah orang yang mempunyai impian-impian besar serta sangat kreatif dalam merencanakan sesuatu. Namun, sayangnya, mereka hanya pintar bermimpi dan berencana tetapi kurang terdorong untuk mewujudkan impian dan rencananya.

Dalam pekerjaan, orang sanguin tidak suka dengan pekerjaan yang rutin dan monoton. Mereka sangat menyukai kegiatan yang bersifat spontan. Mereka juga tidak keberatan untuk menjadi sukarelawan dalam melakukan suatu tugas.

Hal yang disukai dan tidak disukai tipe sanguin:
-Suka mengerjakan sesuatu dengan praktis
-Tidak suka konflik/pertentangan dengan oranglain
-Suka mengungkapkan ide dan perasaannya
-Suka menjadi bagian dari kelompok
-Tidak suka hal yang detail
-Tidak suka orang yang suka mendesak dan terlalu banyak kontrol
-Suka bila orang setuju dan sejalan
-Suka ketenangan dan keharmonisan
-Suka kegiatan social dan bersenang-senang
-Suka kejutan

Tips berkomunikasi dengan tipe sanguin:
-Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat
-Beri kesempatan bagi anak mengungkapkan pikiran mereka
-Berpikir dengan pola menjawab pertanyaan “SIAPA?”
-Bantu mereka mengubah ucapannya menjadi tindakan nyata
-Beritahu mereka apa yang telah dilakukan orang lain
-Berikan waktu untuk sosialisasi
-Buat proyek jangka pendek dengan reward/hadiah
-Tunjukan persahabatan yang saling mengutungkan
-Fokus pada prestasi mereka

Sumber : buku "Born to Be a Genius - Adi W Gunawan"

Mengenal Tipe Kepribadian Koleris

Orang koleris (tipe yang kuat) dikenal sebagai orang yang keras, tegas, dan sangat menuntut.

Mereka memiliki energi untuk yang besar untuk melakukan hal-hal yang sulit. Tidak ada yang namanya "kegagalan" dalam kamus mereka. Bila mereka gagal, mereka akan terus mencoba. Dan siapa pun yang menghalangi niatnya untuk mencapai tujuan akan dianggap sebagai musuh.

Orang koleris sangat suka mendapat peran sebagai pemimpin dan memegang wewenang, mereka cepat dalam berpikir dan dalam mengambil keputusan. Kekuatan ini membuat mereka mampu mengerjakan beberapa tugas sekaligus dengan hasil yang sama baiknya serta menyelesaikan sendiri hampir semua masalah sehingga mereka jarang membutuhkan bantuan oranglain.

Jika mereka menjadi pemimpin, mereka paling tidak suka orang yang plinlan, banyak bicara, tetapi tidak produktif.

Orang koleris juga jarang atau hampir tidak pernah menangis. Mereka juga jarang memberikan perhatian yang hangat. Mereka menunjukkan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk membeli atau menghasilkan "sesuatu" bagi orang yang mereka cintai.

Hal yang disukai dan tidak disukai tipe koleris:
-Suka memikirkan tentang masa depan
-Suka ide baru
-Suka tantangan
-Suka kegiatan yang banyak perubahan
-Suka proyek yang membuahkan hasil
-Suka menjadi bos atas dirinya sendiri
-Suka segala sesuatu dikerjakan dengan cepat
-Tidak suka dikendalikan oranglain
-Tidak suka hal bertele-tela atau terlalu detail
-Suka hasil kerjanya mendapat penilaian \

Tips berkomunikasi dengan tipe koleris:
-Langsung ke pokok masalah
-Singkat dan spesifik
-Berpikir dengan pola menjawab pertanyaan “APA?”
-Berpikir dengan orientasi hasil
-Memecahkan masalah
-Bersikap logis/masuk akal
-Setuju dengan fakta obyektif, bukan dengan subyek manusia
-Cari permasalahan untuk diselesaikan
-Dukung ucapan Anda dengan penuh kredibilitas dan postur/tubuh yang tepat

Sumber : buku "Born to Be a Genius - Adi W Gunawan"

Semakin Banyak Membuat Kesalahan = Semakin Baik

"KITA DILAHIRKAN UNTUK SUKSES, TETAPI DIKONDISIKAN UNTUK GAGAL" (diambil dari buku Born To Be A Genius karya Adi W Gunawan) ...