Selasa, 04 November 2014

Kecenderungan Fungsi Otak Mempengaruhi Karakter Anak

Otak adalah organ yang sangat penting, sebagi pusat kendali seluruh sistem tubuh manusia. Berdasarkan konsep Triune Brain Ada 3 area otak dengan memiliki fungsinya masing-masing.











  1. Neocortex
  2. Limbic
  3. Barain stem/Reptilian Brain

NEOCORTEX

Bagian ini merupakan perkembangan paling akhir pada sistem otak dan hanya ditemukan pada otak manusia, maka bagian ini disebut otak manusia.Bertanggung jawab atas fungsi berpikir yang melibatkan instropeksi dan kreatifitas, kemampuan berpikir yang struktural dan logis.
Landasan pemikiran individu yang dominan di sistem neocortex menggunakan analisa logika dalam memecahkan permasalahan.
Sistem neocortex mengarahkan manusia untuk bertindak atas dasar pancapaian tujuan, mendapatkan penghargaan , pengakuan , atau eksistensi diri terhadap pencapaian prestasi.
fungsi kerja : berorientasi pada tujuan



LIMBIC SYSTEM

Sistem ini merupakan perkembangan dari brain stem dan disebut sebagai otak mamalia. Bagian otak ini merespons stimulan / informasi berdasarkan perasaan.Sistem limbik mendorong manusia untuk berprilaku berdasarkan kebutuhannya untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Sistem limbik yang dominan mendorong seseorang untuk mendapatkan kesenangan (pleasure) dan menghindari rasa tidak nyaman (pain)
fungsi kerja : berorientasi pada pekerjaan dan hubungan antar sesama.


BRAIN STEM / Reptilian Brain

Terbentuk paling awal dalam perkrmbangan struktur otak otak primitif/ otak reptil
bertanggung jawab atas fungsi untuk mempertahankan hidup (actual pysical survival and maintenance) ,pernapasan, denyut jantung , aliran darah , dan gerakan motorik.
sistem ini membuat manusia memberi respons yang bersifat otomatis dan instinctive.
fungsi kerja : berorientasi pada belief system.










Sabtu, 01 November 2014

Road Show Program Analisa Sidik Jari




Manusia dilahirkan tidak seperti benda elektronika, yang diciptakan manusia. Ketika perangkat elektronika seperti televisi, handphone, tape, dan yang lainnya diproduksi, akan disertakan manual book (Buku Petunjuk) agar yang membeli perangkat elektronik tersebut bisa menggunakannya. Lain halnya dengan manusia, kita memerlukan sebuah usaha agar semakin mengenal bagaimana diri ini berprilaku, berpikir dan apa yang mendasari kita memutuskan sesuatu. Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, maka berkembang pula beragam penemuan dalam rangka semakin mengenal manusia.
Banyak potensi tidak berkembang salah satunya karena kurangnya mengenal diri. Tidak sejalannya antara harapan dan hasil, salah satunya karena kurang mengenal diri. Terjadi konflik di dalam diri pun, salah satunya karena kurangnya mengenal diri. Banyak hal akan terjadi, ketika manusia tidak mengenal diri nya.
Karena manusia mahkluk sosial, maka manusia perlu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan, sehingga manusia pun merasa perlu mengenal dan memahami manusia lain. Komunikasi akan efektif ketika kita bisa mengenal dan memahami lawan komunikasi. Orang tua akan mudah dan sukses mendidik anak karena mereka mengenal dan memahami anaknya . Guru akan mudah dan sukses dalam membimbing dan mendidik murid karena mereka mengenal dan memahami muridnya.
Dalam hal membimbing dan mendidik anak tentunya akan semakin efektif ketika ada sebuah cara untuk mempermudah mengenal dan memahami anak-anaknya. Orang tua atau guru tidak perlu lagi meraba-raba bagaimana karakter anak, bagaimana gaya komunikasi, gaya belajar atau bakat sang anak.

Salah satu penemuan manusia untuk mengenal dirinya adalah melalui analisa sidik jari. Dr. Harold Cummins adalah seseorang yang pertama memberi nama penelitian yang berhubungan dengan sidik jari  dengan sebutan Dermatoglyphics. Penelitian mengenai sidik jari tersebut oleh seorang ahli biologi, Sir Francis Galton pada tahun 1892. Penelitian yang berhubungan dengan sidik jari terus berkembang hingga saat ini dan banyak informasi bisa didapatkan dengan mempelajari sidik jari manusia.

Para peneliti menemukan bahwa pola garis pada sidik jari seseorang, memiliki hubungan yang bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi kecerdasan seseorang. Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1865, J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Noel Jaquin (1958). Beryl Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul Your Life in Your Hands, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, berdasarkan hasil penelitian Baverly C Jaegers (1974), tersimpulkan bahwa sidik jari dapat mencerminkan karakteristik dan aspek psikologis seseorang.

Saat ini juga telah berkembang metode analisa sidik jari untuk mengungkap tipe kecerdasan dan personaliti seseorang. metode ini menghubungkan Ilmu Dermatoglyphics, Neuroscience (otak) dan Psikologi (perilaku). Ilmu ini berkembang melalu riset yang diambil dari ratusan ribu sample sidik jari yang kemudian dapat diketahui bahwa pola-pola sidik jari menyatakan hubungan dengan perilaku tertentu. Dari analisa sidik jari juga dapat kelainan-kelainan bahkan kesehatan seseorang.

Semakin Banyak Membuat Kesalahan = Semakin Baik

"KITA DILAHIRKAN UNTUK SUKSES, TETAPI DIKONDISIKAN UNTUK GAGAL" (diambil dari buku Born To Be A Genius karya Adi W Gunawan) ...